Sebelumnya Saya sudah menjelaskan tentang Rem cakram dan tipe-tipe rem cakram
. Kali ini saya akan menjelaskan Cara kerja Rem Tromol serta Tipe-Tipe Rem tromol pada kendaraan roda 4 atau lebih, mungkin kalian sudah pada tahu tetapi saya akan mencoba menjelaskan lebih detail cara kerja dan tipe-tipe rem tromol.
1. Cara Kerja Rem Tromol
Tromol rem yang berputar bersama roda letaknya sangat dekat dengan kanvas, tetapi saat pedal rem tidak di injak keduanya tidak saling bersentuhan. Bagian ujung sepatu rem di ikat oleh pin-pin dan bagian ujung sepatu lainnya terhubung dengan silinder roda, atau kedua ujung sepatu rem terhubung dengan silinder roda pada tipe rem tromol yang lain. Silinder roda bertugas mendorong sepatu-sepatu keluar, menekan sisi dalam tromol seperti ditunjukan tanda pada gambar berikut.
Gambar rem tromol
Bila tromol berputar ke arah depan dan pedal rem di injak, sepatu rem cenderung ikut berputar dan akan mengembang keluar serta bergesekan dengan tromol, seolah olah mendapat tenaga tambahan. Sepatu bagian kiri ini disebut leading shoe. Tambahan tenaga gesek disebut “self energizing effect”.
Sebaliknya, pad asepatu rem sebelah kanan (secondary shoe), karena arah putaran tromol menjadi terdorong ke arah dalam, tromol bekerja mengurangi gaya dorong pada sepatu rem sehingga gaya gesekannya tidak memperoleh tambahan. Sepatu ini disebut tralling shoe.bila tromol berputar ke arah belakang (kendaraan mundur), leading shoe berubah menjadi trailling shoe dan trailling shoe menjadi leading shoe. Namun, pada saat maju maupun mundur, keduanya tetap menekan gaya pengereman sama.
2. Tipe - Tipe Rem Tromol
Ada dua tipe ancor pin yaitu:
1. Double ancor pin
Tipe ini mempunyai satu wheel cylinder dengan dua piston. Sapatu rem bagian bawah masing-masing di jamin menggunakan pin.
Gambar ancor pin tipe
Jika dilakukan pengereman dalam kondisi gambar (arah panah), maka primary shoe akan bekerja sebagai leading shoe dan secondary shoe akan bekerja sebagai trailling.
2. Anchor link
Tipe anchor link terdiri atas 1 pin, 1 silinder roda, 2 piston, dan 2 link. Sepatu rem pada kedua sisi mengembang karena didorong silinder roda untuk bergesekan dengan tromol ketika ada tekanan hidrolik di silinder roda. Sepatu rem menggerakkan link pin dengan gerakan memutar untuk menyetel kedudukannya dengan tromol. Sebagai tambahan, untuk penyetelan celah di pasang mur penyetel pada kedua sisi piston silinder roda.
Gambar tipe tromol anchor link
Gambar tipe tromol leading trailing
Sepatu rem di pasangkan pada sebuah silinder roda degna dua piston yang mendorong sepatu rem bagian atas untuk menekan tromol seperti pada tipe anchor pin.
Catatan :
Pada leading shoe, kanvas rem lebih cepat habis di bandingkan bagian trailing shoe.
Tipe ini mempunyai dua silinder roda yang masing-masing memiliki satu piston (single piston). Tipe ini menghasilkna gaya pengereman yang baik saat kedua sepatu rem melakukan self energizing effect ketika dilakukan pengereman pada saat bergerak maju. Namun, daya pengereman akan berkurang hingga 1/3 ketika pengereman dilakukan pada saat kendaraan mundur, karena saat itu kedua shoes akan berfungsi sebagai trailing shoes tanpa adanya selft energizing effect. Tipe ini di pasangkan pada roda depan.
Gambar two leading
Pada saat kendaraan bergerak maju, kedua sepatu rem menjadi leading sehingga rem menjadi lebih pakem.
Tipe ini mempunyai dua whell cylinder yang masing-masing memiliki dua piston dan di lengkapi dengan penyetel. Efek pengereman yang terjadi sangat baik pada saat kendaraan maju maupun mundur dengan beban yang berat karena kedua sepatu rem sama-sama berfungsi sebagai leading. Tipe ini biasa di pasang pada roda belakang kendaraan niaga.
Gambar dual two leading
Tipe ini mempunyai satu silinder roda dengan satu piston dan pada bagian bawah sepatu rem di ikatkan pada pen penyetel yang mengambang dan dapat bergerak bebas (floating). Saat di tekan, pedal rem menggerakkan piston silinder roda untuk mendorong sepatu rem bagian depan (leading) menggesek tromol. Tenaga gesekan yang ditimbulkan oleh sepatu depan akan diteruskan ke sepatu belakang lewat pen penyetel yang bergerak. Sepatu rem belakang penekan tromol dan bagian bawah ikut terangkat karena putaran tromol. Sementara itu, bagian atas sepatu belakang di jaga oleh silinder roda, sehingga selft energizing effect yang terjadi pada sepatu belakang sangat besar. Namun, pada saat mundur kedua sepatu berfungsi sebagai trailling sehingga pengereman kurang bagus.
Gambar uni servo
Keuntungan :
Saat kendaraan maju kedua rem menjadi leadding.
Kerugian :
Saat kendaraan mundur, kedua sepatu rem menjadi trailing.
Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe uni servo. Jadi, rem jenis ini menggunakan satu silinder roda dan pen penyetel (adjusting cylinder) yang dapat bergerak bebas di bagian bawah sepatu rem. Gaya pengereman pada saat maju sama dengan tipe uni servo. Pada saat mundru, pengeremannya tetap terjaga baik karena pada piston silinder roda belakang menekan sepatu pada tromol seperti saat kendaraa maju.sehingga, pada saat kendaraan bergerak maju atau mundur kedua sepatu rem berfungsi sebagai leading shoe.
Gambar duo servo
3. Celah Sepatu Rem
Celah sepatu rem adalah celah antara sisi bagian dalam tromoldengan kanvas rem saat tekanan pedal rem kendor. Celah yang tidak tepat dapat menyebabkan beberapa hal, diantaranya :
- Jika terlalu besar akan menyebabkan keterlambatan dalam pengereman.
- Jika terlalu kecil, rem akan macet karena kanvas rem memuai dan menggesek tromol.
- Jika tidak sama antara roda kiri dan kanan akan menyebabkan kendaraan tertarik ke satu arah.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, penting sekali untuk melakukan penyetelan-penyetelan rem secara benar sesuai prosedur. Pada beberapa tipe rem, penyetelan dilakukan secara otomatis. Selain itu, terdapat juga tipe rem yang memerlukan penyetelan secara berkala.
4. Cara Penyetelan Celah Sepatu Rem
a. Otomatis
- Penyetelan terjadi pada saat pengereman selama kendaraan mundur.
- Penyetelan terjadi pada saat pengereman selama kendaraan maju.
- Penyetelan dilakukan dengan tuas rem parkir.
Saat rem parkir bekerja, maka tuas tertarik ke kiri.pada saat yang bersamaan, tuas penyetel akan berputar searah jarum jam, memutarkan adjusting screw.
Gambar penyetelan otomatis
Pada saat celah sesuai dengan standar ( celah sepatu rem dengan tromol kurang lebih 0,5 mm, maka adjusting lever hanya bergerak sedikit ( tidak dapat mengait gigi adjusting screw), sehingga celah seaptu rem tetap.
b. Penyetelan konvensional secara berkala
Penyetelan celah antara kanvas rem dengan tromol dilakukan sesuai dengan jadwal berdasarkan spesifikasi pabrik atau disesuaikan dengan kebutuhan.